Sabtu, 28 Agustus 2010

Sejarah Perang Badar

 Sejarah Perang Badar Jum'at 11 Ramadhan tahun ke-2 H.
Rasulullah pernah membulatkan tekad menghadang salah satu kafilah dagang Quraisy. Beliau keluar diiringi 313 orang yang hanya di bekali 2 ekor kuda dan 70 ekor unta, sementara kafilah Quraisy terdiri dari 1000 ekor unta di pimpin oleh Abu Sufyan beserta 40 orang bersamanya. Hanya saja Abu Sufyan telah mengetahui keluarnya kaum muslimin. Lalu ia mengirim utusan ke Mekkah untuk memberitahukan hal ini, sekaligus minta bantuan mereka. Abu Sufyan mengalihkan jalanya dan pergi dari jalan lain, sehingga mereka tidak berjumpa dengan kaum muslimin. Sedangkan kaum Quraisy telah keluar dengan pasukan yang berjumlah 1000 tentara, namun utusan Abu Sufyan telah sampai kepada mereka dengan mengabarkan keselamatan kafilah dan meminta mereka kembali ke Mekkah. Akan tetapi Abu Jahal menolak untuk kenbali, ia memerintahkan pasukan untuk melanjutkan perjalanan ke Badar.

Setelah mengetahui kaum Quraisy keluar, Rasulullah bermusyawarah dengan para sahabatnya dan semua sepakat untuk menemui dan memerangi orang-orang kafir. Di pagi hari Jum'at, tanggal 11 Ramadhan tahun ke-2 H, kedua kelompok saling berhadapan dan terjadilah perang yang dahsyat. perang ini diakhiri dengan kemenangan kaum muslimin dengan 14 gugur sebagai syahid. Sedangkan dari kaum musyrikin telah tewas 70 oarang dan 70 orang lainya ditawan.

Di tengah Berkecamukan perang Badar ini, Ruqayah, putri Rasulullah yang juga isteri Utsman tidak keluar ke medan pertempuran atas permintaan Rasulullah untuk tetap mendampingi isterinya yang sedang sakit. Setelah Perang Badar Rasulullah menikahkan Utsman dengan putrinya yang kedua, Ummu Kultsum. Atas dasar ini Utsman mendapat gelar Dzunnurain (yang memiliki dua cahaya), karena ia telah menikahi dua orang putri Rasulullah.
Setelah perang Badar, kaum muslimin kembali ke Madinah dengan gembira atas kemenangan dari Allah, dengan membawa para tawanan dan Ghanimah (harta perampasan perang). Di antara para tawanan ada yang telah menebus dirinya, ada yang dilepaskan tanpa tebusan, dan ada juga yang menebus dengan mengajar 10 orang anak muslim untuk membaca dan menulis. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar