Allah mengutus Rasul dan Nabi-Nya secara berselang-seling agar mereka memenuhi janji-janji penciptaan-Nya, mengingatkan mereka akan nikmat-nikmat-Nya yang terlupakan, dan menjadikan Rasul dan Nabi-Nya sebagai hujjah-Nya terhadap makhluk-makhluk agar tidak tertinggal suatu alasan bagi manusia. Muhammad Rasulullah Saw diutus oleh-Nya, sementara tidak ada seorangpun dikalangan orang arab yang membaca Kitab-Nya maupun menerima kenabiannya, sementara Beliau ingin mengantarkan mereka menuju keselamatan dan bergegas dengan mereka agar azab tidak mendahului mereka.
Beliau adalah pelita-pelita yang menerangi kegelapan dan sumber-sumber hikmah, tidak ada seorangpun yang lebih dekat kepada musuh darapada Beliau. Allah dan Malaikat-Nya tetap bershalawat kepada Beliau, walaupun setiap kali umatnya lalai bershalawat kepadanya.
"Beliau membuka dirinya sedemikian rupa sehingga semua orang sama dihadapannya. Beliau mengetahui sesungguhnya Allah menyingkirkan dunia darinya untuk mengutamakannya dan melapangkannya bagi selain dirinya untuk menghinakannya. Beliau menyukai bila perhiasan dunia itu menjauh dari pandangan matanya, agar Beliau tidak mengambil kekayaan darinya atau mengharapkan tinggal didalamnya. Sesungguhnya bersabar itu bagus kecuali berpisah dari Nabi Saw.Sesungguhnya ketidak sabaran itu benar-benar buruk kecuali atas kematian Nabi Saw. Sesungguhnya tertimpa musibah dengan kematian Nabi saw adalah suatu hal yang besar, dan bahwasanya sepeninggal Nabi Saw benar-benar sesuatu yang amat berat". (Ali bin Abi Thalib r.a)
Rasulullah Saw bersabda : "Perumpamaan-ku dan perumpamaan para Nabi adalah seperti perumpamaan seseorang yang membangunkan sebuah rumah. Beliau membinanya dengan baik dan sempurna, tetapi masih ada satu tempat yang belum diletakkan bata. Ramai orang yang masuk ke dalam rumah tersebut dan mereka mengaguminya seraya berkata: Alangkah lebih baik jika kekurangan itu disempurnakan. kemudian Rasulullah Saw bersabda: Aku diibaratkan sebagai bata tersebut dimana kedatangan aku adalah sebagai penutup para Nabi". (HR. Bukhari, Muslim)
Rasulullah Saw bersabda : "Perumpamaan Allah Azza Wa Jalla mengutusku menyampaikan petunjuk dan ilmu adalah seperti tetesan hujan yang telah membasahi bumi, maka bumi tersebut sebagian tanahnya ada yang subur hingga dapat menyerap air serta menumbuhkan rerumputan dan sebagian lagi berupa tanah-tanah keras yang dapat menahan air, lalu Allah memberi manfaat kepada manusia hingga mereka dapat meneguk air, memberi minum dan menggembala ternaknya ditempat itu. Ada juga titisan air hujan tersebut jatuh di tanah yang lain, yaitu tanah gersang yang sama sekali tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan rumput rampai. Maka itu semua adalah perumpamaan orang yang bijak pandai tentang agama Allah dan memanfaatkannya setelah aku diutus oleh Allah. Maka Beliau tahu dan mau mengajarkan apa yang diketahuinya dan juga perumpamaan orang yang keras kepala yang tidak mau menerima petunjuk Allah yang karenanya aku diutus". (HR. Bukhari, Muslim)
Rasulullah Saw bersabda : "Aku diutus dengan membawa kalimat-kalimat yang global (Al-Qur’an) dan aku diberi pertolongan dengan perasaan takut, dan pada suatu hari ketika aku sedang tidur, aku diberi kunci semua perbendaharaan, lalu diletakkan ditanganku". (HR. Syaikhan)
Diriwayatkan oleh Buraidah r.a berkata : "Rasulullah Saw telah mengikuti peperangan sebanyak sembilan belas kali dan Beliau turut bertempur sebanyak delapan kali". (HR. Bukhari, Muslim)
Rasulullah Saw bersabda : "Sesungguhnya Jibril as telah berkata kepadaku: ketahuilah, aku membawa kabar gembira kepadamu, sesungguhnya Allah SWT telah berfirman: barangsiapa membaca shalawat atasmu dan barangsiapa mengucapkan salam kepadamu, maka Aku (Allah SWT), mengucapkan salam kepadanya". (HR. Ahmad)
Rasulullah Saw bersabda : "Sepeninggal-ku nanti akan muncul pemimpin-pemimpin yang kalian tidak sukai. Para Sahabat bertanya: Wahai Rasulullah! Apakah yang anda akan perintahkan sekiranya perkara itu terjadi kepada kami?. Rasulullah Saw menjawab dengan bersabda: Penuhilah kewajiban yang telah diberikan kepada kalian dan mohonlah hak-mu kepada Allah". (HR. Bukhari, Muslim)
Rasulullah Saw bersabda : "Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra berkata : Sesungguhnya Rasulullah Saw tinggal di Mekah selama tiga belas tahun. Beliau wafat pada usia enam puluh tiga tahun". (HR. Bukhari, Muslim)
Rasulullah Saw bersabda : "Diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra berkata: Sesungguhnya Allah SWT telah menurunkan wahyu kepada Rasulullah Saw sebelum tiba hari kematian Beliau hingga Beliau wafat. Wahyu yang paling banyak diturunkan adalah pada hari kematian Rasulullah SAW". (HR. Bukhari, Muslim)
Rasulullah Saw bersabda : "Sesungguhnya aku ini mempunyai beberapa nama; Aku adalah Muhammad, Aku adalah Ahmad, Aku adalah penghapus yang dengannya Allah menghapuskan kekufuran. Aku adalah pembangkit dimana orang-orang akan dibangkitkan dihadapan kaki-ku dan Aku adalah penutup". (HR. Muslim)
"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, (Muhammad dengan mu'jizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang, adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang kepada (agama)-Nya, niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya. Dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya". (04:An Nisaa’ : 174~175)
"Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran, sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan". (02:Al Baqarah : 119)
"Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah kami beri al-kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui". (02:Al Baqarah : 146)
"Sesungguhnya kewajiban yang dibebankan atasmu (Muhammad) hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang". (16:An Nahl : 82)
"Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya". (33:Al Ahzab : 56)
Rasulullah Saw adalah seorang yang sederhana, teduh, optimistis, bersemangat tinggi, perasaannya hidup, dan ringan kaki. Beliau dekat dengan hati masyarakat, dengan dengan sesama karena kharismanya, sederhana dalam keagungannya, murah senyum, dicintai dengan segala budi pekertinya, dikenal oleh orang jauh dan dekat. Dari sudut Akhlak, sangatlah sempurna, rona mukanya selalu berseri, pandai membaca gelagat orang yang diajak bicara. Beliau senang dengan pemberian Allah, sehingga tidak pernah mengenal putus asa, dan selalu dapat keluar dari tekanan jiwa yang berkenaan dengan umatnya maka Beliau tidak mengenal putus asa. Beliau tidak menyukai hal yang berbelit-belit, hal yang dibuat-buat. Beliau mengusung prinsip-prinsip hidup, teladan dan guru bagi seluruh generasi sampai hari kiamat.
"Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada disisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung". (07:Al A’raaf : 157)
"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam". (21:Al Anbiyaa’ : 107)
"Dan yang menghambat risalah-risalah Beliau adalah kepalsuan ahli logika, kebodohan ahli tasawuf, keangkuhan orang-orang yang sombong, sikap memanjakan para penyair dan penyanyi, serta kesenangan buta para pemuja kehidupan dunia". (`Aidh Al-Qarni)
Nabi Muhammad Saw, yang diutus pada sebaik-baik masa, ketika kekafiran merajalela, rahmat bagi hamba-hamba-Nya, sebagai pemberian atas karunia-Nya kepada umat manusia dan sebagai penutup para Nabi-Nya. Seorang pemimpin yang menjelaskan dalih-dalih kepada hamba-hambanya, memberi pelajaran dan nasehat, bekerja keras, mengasihani dengan segala keyakinan belas kasih, ikhlas, penolong dan suci dari dosa. Beliau mengambil bagian paling sedikit dari dunia, Beliau adalah yang paling kosong perutnya, dunia ditawarkan kepada Beliau, tetapi Beliau menolaknya, bilamana Allah membenci sesuatu maka Beliau-pun membencinya, bila Allah memandang rendah sesuatu, maka hal itupun menjadi rendah dihadapan Beliau. Baginya rahmat dan salam, berkah dan kemuliaan dari Tuhan yang Maha Pengasih, Maha Penyayang dan yang Maha Dekat untuk menjawab hamba-hamba-Nya.
Syariat Nabi Ibrahim adalah ketundukan dan penyerahan diri. Syariat Nabi Musa adalah kerinduan terhadap keindahan Allah yang Maha Mulia. Syariat Nabi Isa adalah zuhud dan pengosongan hati. Syariat Nabi Muhammad Saw adalah kefakiran sejati yang dicemburui oleh orang yang berhati sehat.
Ambillah fatwa-fatwa kebaikan dari para guru, karena mengambil fatwa mereka sama dengan menerima dari-Nya. Nabi Muhammad Saw dibimbing oleh firman-Nya, para wali dibimbing oleh haditsnya, dan suara-suara hati yang menjadi pembimbing dalam perbuatan-perbuatan mereka sebagai pewaris Nabi Saw. Tasawuf adalah mengosongkan hati kemudian mengisinya hanya dengan Allah dan merendahkan yang selain Allah, karena segala sesuatu selain Allah tidak ada yang dapat mendatangkan manfaat maupun mudharat. Sufi adalah orang yang bersih dari kotoran, dipenuhi ajaran untuk taat kepada Allah dan Nabi Muhammad Saw dan menyamakan emas dengan tanah liat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar