Selasa, 22 Juni 2010

Perbedan Dan Pengertian Zakat, Infaq, Shodaqoh

Istilah Shadaqah, Zakat dan Infaq menunjuk kepada satu pengertian yaitu sesuatu yang dikeluarkan. Zakat, Infaq dan Shadaqah memiliki persamaan dalam peranannya memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengentasan kemiskinan. Adapun perbedaannya yaitu zakat hukumnya wajib sedangkan infaq dan Shadaqah hukumnya sunnah. Atau Zakat yang dimaksudkan adalah sesuatu yang wajib dikeluarkan, sementara Infaq dan Shadaqah adalah istilah yang digunakan untuk sesuatu yang tidak wajib dikeluarkan. Jadi pengeluaran yang sifatnya sukarela itu yang disebut Infaq dan Shadaqah. Zakat ditentukan nisabnya sedangkan Infaq dan Shadaqah tidak memiliki batas, Zakat ditentukan siapa saja yang berhak menerimanya sedangkan Infaq boleh diberikan kepada siapa saja.

Perbedaannya juga dapat dicermati antara lain yaitu :
  1. Zakat, sifatnya wajib dan adanya ketentuannya/batasan jumlah harta yang harus zakat dan siapa yang boleh menerima. 
  2. Infaq, sumbangan sukarela atau seikhlasnya (materi).
  3. Shadaqah, lebih luas dari infaq, karena yang disedekahkan tidak terbatas pada materi saja.
Pengertian Shadaqah, Zakat dan Infaq :

1. Shadaqah
Shadaqah berasal dari kata shadaqa yang berarti benar. Orang yang suka bersedekah adalah orang yang benar pengakuan imannya. Adapun secara terminologi syariat shadaqah makna asalnya adalah tahqiqu syai'in bisyai'i, atau menetapkan/menerapkan sesuatu pada sesuatu. Sikapnya sukarela dan tidak terikat pada syarat-syarat tertentu dalam pengeluarannya baik mengenai jumlah, waktu dan kadarnya. Atau pemberian sukarela yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain, terutama kepada orang-orang miskin setiap kesempatan terbuka yang tidak ditentukan jenis, jumlah maupun waktunya, sedekah tidak terbatas pada pemberian yang bersifat material saja tetapi juga dapat berupa jasa yang bermanfaat bagi orang lain. Bahkan senyum yang dilakukan dengan ikhlas untuk menyenangkan orang lain termasuk kategori sedekah. Shadaqoh mempunyai cakupan yang sangat luas dan digunakan Al-Qur'an untuk mencakup segala jenis sumbangan. Shadaqah ialah segala bentuk nilai kebajikan yang tidak terikat oleh jumlah, waktu dan juga yang tidak terbatas pada materi tetapi juga dapat dalam bentuk non materi, misalnya menyingkirkan rintangan di jalan, menuntun orang yang buta, memberikan senyuman dan wajah yang manis kepada saudaranya, menyalurkan syahwatnya pada istri.

Sedekah berarti memberi derma, termasuk memberikan derma untuk mematuhi hukum dimana kata zakat digunakan didalam Al-Qur'an dan Sunnah. Zakat telah disebut pula sedekah karena zakat merupakan sejenis derma yang diwajibkan sedangkan sedekah adalah sukarela, zakat dikumpulkan oleh pemerintah sebagai suatu pengutan wajib, sedegkan sedekah lainnya dibayarkan secara sukarela. Jumlah dan nisab zakat di tentukan, sedangkan jumlah sedekah yang lainya sepenuhnya tergantung keinginan yang menyumbang.
Pengertian sedekah sama dengan pengertian infaq, termasuk juga hukum dan ketentuan-ketentuannya. Hanya saja shadaqoh mempunyai makna yang lebih luas lagi dibanding infaq. Jika infaq berkaitan dengan materi, sedekah memiliki arti lebih luas, menyangkut juga hal yang bersifat nonmateriil.
Hadits riwayat Imam Muslim dari Abu Dzar, Rasulullah menyatakan : "jika tidak mampu bersedekah dengan harta, maka membaca tasbih, takbir, tahmid, tahlil, berhubungan suami-istri, atau melakukan kegiatan amar ma’ruf nahi munkar adakah sedekah".
Dalam hadist Rasulullah memberi jawaban kepada orang-orang miskin yang cemburu terhadap orang kaya yang banyak bershadaqah dengan hartanya, beliau bersabda : "Setiap tasbih adalah shadaqah, setiap takbir shadaqah, setiap tahmid shadaqah, setiap amar ma'ruf adalah shadaqah, nahi munkar shadaqah dan menyalurkan syahwatnya kepada istri shadaqah". (HR. Muslim)


2. Zakat
Zakat secara bahasa (lughat), berarti : tumbuh, berkembang dan berkah (HR. At-Tirmidzi) atau dapat pula berarti membersihkan atau mensucikan (QS. At-Taubah : 10).
Seorang yang membayar zakat karena keimanannya nicaya akan memperoleh kebaikan yang banyak. Allah SWT berfirman : "Pungutlah zakat dari sebagian kekayaan mereka dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka". (QS : At-Taubah : 103)
Sedangkan menurut terminologi syari'ah (istilah syara') zakat berarti kewajiban atas harta atau kewajiban atas sejumlah harta tertentu untuk kelompok tertentu dalam waktu tertentu.
Zakat juga berarti derma yang telah ditetapkan jenis, jumlah dan waktu suatu kekayaan atau harta yang wajib diserahkan dan pendayagunaannya pun ditentukan pula, yaitu dari umat Islam untuk umat Islam. Atau Zakat adalah nama dari sejumlah harta tertentu yang telah mencapai syarat tertentu (nishab) yang diwajibkan Allah SWT untuk dikeluarkan dan diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu pula (QS. 9:103 dan QS. 30:39)
Ulama' Hanafiyyah mendefinisikan zakat dengan menjadikan hak milik bagian harta tertentu dan harta tertentu untuk orang tertentu yang telah ditentukan oleh Syari' karena Allah.
Demikian halnya menurut mazhab Imam Syafi'i zakat adalah sebuah ungkapan keluarnya harta atau tubuh sesuai dengan secara khusus. Sedangkian menurut mazhab Imam Hambali, zakat ialah hak yang wajib dikeluarkan dari harta yang khusus untuk kelompok yang khusus pula, yaitu kelompok yang disyaratkan dalam Al-Qur'an. Zakat mempunyai fungsi yang jelas untuk menyucikan atau membersihkan harta dan jiwa pemberinya.


3. Infaq
Infaq berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan sesuatu (harta) untuk kepentingan sesuatu. Menurut terminologi syariat, infaq berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan/penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan Islam. Jika zakat ada nishabnya, infaq tidak mengenal nishab.
Infaq dikeluarkan setiap orang yang beriman, baik yang berpenghasilan tinggi maupun rendah, apakah ia di saat lapang maupun sempit (QS. 3:134)
Jika zakat harus diberikan pada mustahik tertentu (8 asnaf), maka infaq boleh diberikan kepada siapapun. Misalnya, untuk kedua orang tua, anak-yatim, dan sebagainya (QS. 2:215)
Infaq adalah pengeluaran sukarela yang di lakukan seseorang, setiap kali ia memperoleh rizki, sebanyak yang ia kehendakinya. Allah memberi kebebasan kepada pemiliknya untuk menentukan jenis harta, berapa jumlah yang yang sebaiknya diserahkan.
Terkait dengan infak ini Rasulullah SAW bersabda : ada malaikat yang senantiasa berdo'a setiap pagi dan sore : "Ya Allah SWT berilah orang yang berinfak, gantinya. Dan berkata yang lain : "Ya Allah jadikanlah orang yang menahan infak, kehancuran". (HR. Bukhori)

Membuat Otak Anak Jadi Jenius

Setiap orang tua selalu mengharapkan anaknya cerdik, pandai dan arif melebihi anak lain. Para pakar menyatakan, sekalipun kearifan seorang anak sangat erat hubungannya dengan genetika bawaan, namun banyak sekali penelitian ilmiah menunjukkan bahwa pembinaan setelah lahir juga merupakan faktor sangat penting yang tidak boleh diabaikan. Merangsang Pertumbuhan dengan Pendidikan dalam Kandungan
Para dokter menyatakan, bayi dalam kandungan usia tiga bulan sudah mempunyai perasaan, empat bulan sudah mampu merasakan suara dari luar. Suara dari luar ini akan terus merangsang organ indera anak dalam kandungan dan mendorong pertumbuhannya, mempunyai peran yang penting bagi pertumbuhan intelegensi. Pada dasarnya cerebral cortex (bagian otak yang penting untuk mengingat, memperhatikan, menyadari, berpikir, mengerti bahasa dan lain sebagainya) bayi dalam kandungan sudah terbentuk pada usia 5–6 bulan, bila pada masa ini diperdengarkan musik ataupun dilakukan pemijatan lembut pada bagian perut akan dapat meningkatkan pertumbuhan intelegensi sang anak.

Fondasi Perkembangan Intelegensi Ditentukan pada Masa Anak-Anak
Sejak bayi dilahirkan, orang tua sudah mempunyai peran penting untuk mengajarkan pengetahuan dasar kepadanya. Kalau saja orang tua pada tahap ini dapat membimbing sang anak dengan murah hati, hormat dan penuh kasih sayang, maka bukan saja dapat meletakkan dasar kepribadian yang unik bagi sang anak, bahkan dapat membuat anak memiliki kemampuan belajar dan sikap bergaul yang baik. Dengan demikian, peran orang tua bukan hanya membesarkan, bahkan juga memikul tanggung jawab besar sebagai “guru pribadi”.

Para pakar menyatakan : “Anak-anak pada rentang usia 4 sampai dengan 13 tahun, karena belum banyak mengecap asam garam dunia, hatinya masih murni, merupakan masa dengan daya ingat yang paling kuat selama hidupnya. Jika pada masa keemasan ingatan ini memperoleh pendidikan yang baik, akan sangat bermanfaat bagi sepanjang hidupnya.

Inilah 9 Rahasia cara untuk membina dan meningkatkan Intelligence Quotient (IQ) agar anak menjadi Pandai/Jenius.

1. Belajar Musik
Ini merupakan cara yang bagus untuk meningkatkan pembelajaran otak kanan dengan santai dan mudah. Menurut hasil penelitian Universitas Toronto, pelajaran musik dapat meningkatkan Intelligence Quotient (IQ) dan prestasi sekolah seorang anak. Bahkan semakin lama dipelajari, hasilnya semakin jelas.

2. Beri minum Air Susu Ibu
Banyak penelitian ilmiah membuktikan bahwa air susu ibu (ASI) selain menyediakan berbagai macam zat gizi, juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan intelegensi bayi. Seorang bayi yang mengonsumsi ASI selama sembilan bulan secara nyata lebih pandai dari pada seorang bayi yang hanya mengonsumsi ASI selama satu bulan.

3. Tingkatkan Kesehatan
Tim peneliti dari University of Illinois telah membuktikan hubungan antara kesehatan dan pelajaran anak di sekolah. Bahkan penelitian dari Oppenheimer Funds menunjukkan bahwa olah raga berkelompok bukan saja meningkatkan rasa percaya diri, membangun spirit kebersamaan, bahkan dapat memupuk kecakapan memimpin. Delapan puluh satu persen dari para direktris perusahaan pada saat masih kecil, semuanya pernah bergabung dalam suatu kegiatan organisasi.

4. Permainan
Memang ada banyak games yang bisa membuat pemainnya menjadi brutal, nyentrik ataupun malas berpikir. Namun juga ada sejumlah games yang dapat meningkatkan spirit bersosial, kreativitas dan inspirasi, bahkan ada yang dapat melatih anak untuk berpikir dengan bijaksana serta melatih kemampuan membuat rencana. Penelitian di University of Rochester juga menemukan bahwa anak kecil yang bermain games lebih berkemampuan dalam menemukan petunjuk rasa visual dalam belajar.

5. Menolak Junk Food
Kurangi mengonsumsi makanan berkadar gula tinggi, berpantang berbagai makanan berlemak tinggi dan junk food yang lain. Sebaliknya, banyaklah mengonsumsi makanan sehat bergizi tinggi, ini akan meningkatkan perkembangan intelegensi dan motorik anak, terutama bagi bayi yang belum genap dua tahun, hal ini sangat penting. Misalnya, seorang anak harus mengonsumsi sejumlah zat besi untuk membantu pertumbuhan otak. Kalau kurang jumlahnya, penghantaran impuls syaraf akan melemah.

6. Memupuk Rasa Ingin Tahu

Para pakar mengungkap, ketika orang tua mendorong anak untuk mempunyai pemikiran sendiri, sesungguhnya adalah sedang mengarahkan mereka pada pentingnya menuntut pengetahuan. Menaruh perhatian yang besar terhadap minat anak, mengenalkan dan mengajarkan ketrampilan baru kepada mereka pada setiap ada kesempatan mendidik di luar rumah, semua ini merupakan cara yang baik sekali guna memupuk dambaan anak untuk menuntut pengetahuan.

7. Membaca
Sejalan dengan kemajuan teknologi, banyak orang yang mengabaikan pentingnya membaca. Membaca merupakan cara meningkatkan intelligence quotient seseorang yang paling langsung dan efektif. Membacakan cerita untuk anak, menjadi anggota perpustakaan dan menambah koleksi buku bacaan semuanya merupakan cara yang baik untuk memupuk minat membaca seorang anak.

8. Makan pagi
Pepatah yang mengatakan burung yang bangun pagi akan mendapatkan makanan bukanlah tanpa dasar. Jauh sejak 1970, penelitian ilmiah menemukan seorang anak yang sarapan pada pagi hari memiliki ingatan yang lebih baik, lebih mampu berkonsentrasi dan juga mampu belajar lebih cepat. Dari pada sama sekali tidak makan pagi, makanlah sepotong kue atau minum segelas susu, hal ini akan sangat membantu dalam belajar.

9. Bermain Permainan Pengasah Otak
Bermain catur, teka-teki silang atau permainan lain dapat merangsang intelegensi. Games Sudoku malah dapat memupuk cara berpikir yang bijaksana dan memupuk kemampuan memecahkan masalah.

Selain hal-hal di atas, pada saat seorang anak masih sangat muda harus sering diajak bercengkrama, mintalah anak mengingat perbendaharaan kata yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari ataupun mintalah anak menghafal, semua ini merupakan jurus piawai untuk membantu anak memupuk Intelligence Quotient (IQ).

Para pakar menyatakan : “Matikan tv, mintalah anak keluar rumah, mendekatkan diri dengan alam dan mengolah tubuh, merupakan salah satu metode terbaik untuk melatih anak menjadi pandai cekatan dan bertubuh sehat".

Keutamaan Shodaqoh

Nabi SAW bersabda : “Ketika seorang hamba berada pada waktu pagi, dua malaikat akan turun kepadanya, lalu salah satu berkata, ‘Ya Allah, berilah pahala kepada orang yang menginfakkan hartanya.’ Kemudian malaikat yang satu berkata, ‘Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil”. (Muttafaq ‘Alaih)

Abu Umamah R.A, Nabi SAW bersabda : “Wahai anak Adam, seandainya engkau berikan kelebihan dari hartamu, yang demikian itu lebih baik bagimu. Dan seandainya engkau kikir, yang demikian itu buruk bagimu. Menyimpan sekadar untuk keperluan tidaklah dicela, dan dahulukanlah orang yang menjadi tanggung jawabmu”. (HR. Muslim)

Abu Hurairah R.A, ia berkata bahwa seseorang telah bertanya kepada Nabi SAW, “Ya Rasulullah, sedekah yang bagaimanakah yang paling besar pahalanya?” Rasulullah SAW bersabda : “Bersedekah pada waktu sehat, takut miskin dan sedang berangan-angan menjadi orang yang kaya. Janganlah kamu memperlambatnya sehingga maut tiba, lalu kamu berkata, ‘Harta untuk Si Fulan sekian dan untuk Si Fulan sekian, padahal harta itu telah menjadi milik Si Fulan (ahli waris)”. (HR. Bukhari-Muslim)

Abu Hurairah R.A, Rasulullah SAW bersabda : “Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Allah SWT akan menambah kemuliaan kepada hamba-Nya yang pemaaf dan bagi hamba yang tawadhu’ karena Allah SWT, AllahSWT akan mengangkat (derajatnya)". (HR. Muslim)

Abu Hurairah R.A, berkata bahwa Nabi SAW bersabda : “Ketika seseorang sedang berada di padang pasir, tiba-tiba ia mendengar suara dari awan, ‘Curahkanlah ke kebun Fulan’ Maka bergeraklah awan itu, kemudian turun sebagai hujan di suatu tanah yang keras berbatuan. Lalu, salah satu tumpukan dari tumpukan bebatuan tersebut menampung seluruh air yang baru saja turun, sehingga air mengalir ke suatu arah. Ternyata, air itu mengalir di sebuah tempat di mana seorang laki-laki berdiri di tengah kebun miliknya sedang meratakan air dengan cangkulnya. Lalu orang tersebut bertanya kepada pemilik kebun, “Wahai hamba Allah, siapakah namamu?” Ia menyebutkan sebuah nama yang pernah didengar oleh orang yang bertanya tersebut dari balik mendung, Kemudian pemilik kebun itu balik bertanya kepadanya, “Mengapa engkau menanyakan nama saya?” Orang itu berkata, “Saya telah mendengar suara dari balik awan, ‘Siramilah tanah Si Fulan’ dan saya mendengar namamu disebut. Apakah sebenarnya amalanmu (sehingga mencapai derajat seperti itu)?” Pemilik kebun itu berkata, “Karena engkau telah menceritakannya, saya pun terpaksa menerangkan bahwa dari hasil (kebun ini), sepertiga bagian langsung saya sedekahkan di jalan Allah SWT, sepertiga bagian lainnya saya gunakan untuk keperluan saya dan keluarga saya dan sepertiga bagian lainnya saya pergunakan untuk keperluan kebun ini”. (HR. Muslim)

Abu Hurairah R.A, Nabi SAW bersabda : “Seorang wanita pezina telah diampuni dosanya karena ketika dalam perjalanan, ia melewati seekor anjing yang menengadahkan kepalanya sambil menjulurkan lidahnya hampir mati karena kehausan. Maka, wanita tersebut menanggalkan sepatu kulitnya, lalu mengikatkannya dengan kain kudungnya, kemudian anjing tersebut diberi minum olehnya. Maka dengan perbuatannya tersebut, ia telah diampuni dosanya.” Seseorang bertanya, “Adakah pahala bagi kita dengan berbuat baik kepada binatang?” Beliau saw. menjawab, “Berbuat baik kepada setiap yang mempunyai hati (nyawa) terdapat pahala”. (Muttafaq ‘alaih)

Bersodaqoh pahalanya sepuluh, memberi hutang (tanpa bunga) pahalanya delapan belas, menghubungkan diri dengan kawan-kawan pahalanya dua puluh dan silaturrahmi (dengan keluarga) pahalanya dua puluh empat. (HR. Al Hakim)

Uqbah bin Harits R.A, ia berkata : “Saya pernah shalat Ashar di belakang Nabi SAW di Madinah Munawwarah. Setelah salam, beliau berdiri dan berjalan dengan cepat melewati bahu orang-orang, kemudian beliau masuk ke kamar salah seorang istri beliau, sehingga orang-orang terkejut melihat perilaku beliau 'SAW'. Ketika Rasulullah SAW keluar, beliau merasakan bahwa orang-orang merasa heran atas perilakunya, lalu beliau bersabda : ‘Aku teringat sekeping emas yang tertinggal di rumahku. Aku tidak suka kalau ajalku tiba nanti, emas tersebut masih ada padaku sehingga menjadi penghalang bagiku ketika aku ditanya pada hari Hisab nanti. Oleh karena itu, aku memerintahkan agar emas itu segera dibagi-bagikan”. (HR. Bukhari)
Allah SWT berfirman (di dalam hadits Qudsi) : “Hai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu”. (HR. Muslim)

Orang yang mengusahakan bantuan (pertolongan) bagi janda dan orang miskin ibarat berjihad di jalan Allah dan ibarat orang shalat malam. Ia tidak merasa lelah dan ia juga ibarat orang berpuasa yang tidak pernah berbuka. (HR. Bukhari)

Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain. (HR. Ahmad)

Jauhkan dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan (sodaqoh) sebutir kurma. (Mutafaq’alaih)

Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersodaqoh dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana. (HR. Ath-Thabrani)

Tiada seorang bersodaqoh dengan baik kecuali Allah memelihara kelangsungan warisannya. (HR. Ahmad)

Apabila anak Adam wafat putuslah amalnya kecuali tiga hal yaitu sodaqoh jariyah, pengajaran dan penyebaran ilmu yang dimanfaatkannya untuk orang lain, dan anak (baik laki-laki maupun perempuan) yang mendoakannya. (HR. Muslim)

Tiap muslim wajib bersodaqoh. Para sahabat bertanya : “Bagaimana kalau dia tidak memiliki sesuatu?” Nabi SAW menjawab : “Bekerja dengan ketrampilan tangannya untuk kemanfaatan bagi dirinya lalu bersodaqoh”. Mereka bertanya lagi, Bagaimana kalau dia tidak mampu?” Nabi menjawab : “Menolong orang yang membutuhkan yang sedang teraniaya” Mereka bertanya : “Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?” Nabi menjawab : “Menyuruh berbuat ma’ruf.” Mereka bertanya : “Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?” Nabi Saw menjawab : “Mencegah diri dari berbuat kejahatan itulah sodaqoh”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Sodaqoh paling afdhol ialah yang diberikan kepada keluarga dekat yang bersikap memusuhi. (HR. Ath-Thabrani dan Abu Dawud)

Barangsiapa diberi Allah harta dan tidak menunaikan zakatnya kelak pada hari kiamat dia akan dibayang-bayangi dengan seekor ular bermata satu di tengah dan punya dua lidah yang melilitnya. Ular itu mencengkeram kedua rahangnya seraya berkata, “Aku hartamu, aku pusaka simpananmu”. Kemudian nabi SAW membaca firman Allah Surat Ali Imran ayat 180 : “Dan janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka, Sebenarnya kebakhilan itu buruk bagi mereka, Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat dan kepunyaan Allah lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi”. (HR. Bukhari)

Satu dirham memacu dan mendahului seratus ribu dirham. Para sahabat bertanya : “Bagaimana itu?” Nabi Saw menjawab : “Seorang memiliki (hanya) dua dirham, Dia mengambil satu dirham dan bersodaqoh dengannya dan seorang lagi memiliki harta-benda yang banyak, dia mengambil seratus ribu dirham untuk disodaqohkannya". (HR. An-Nasaa’i)

Tidak ada iri hati kecuali terhadap dua perkara, yakni seorang yang diberi Allah harta lalu dia belanjakan pada sasaran yang benar dan seorang diberi Allah ilmu dan kebijaksaan lalu dia melaksanakan dan mengajarkannya. (HR. Bukhari)

Allah mengkhususkan pemberian kenikmatanNya kepada kaum-kaum tertentu untuk kemaslahatan umat manusia. Apabila mereka membelanjakannya (menggunakannya) untuk kepentingan manusia maka Allah akan melestarikannya namun bila tidak, maka Allah akan mencabut kenikmatan itu dan menyerahkannya kepada orang lain. (HR. Ath-Thabrani dan Abu Dawud)

Abu Dzar R.A, berkata bahwa beberapa sahabat Rasulullah SAW berkata : “Ya Rasulullah, orang-orang yang banyak hartanya memperoleh lebih banyak pahala. Mereka shalat sebagaimana kami shalat dan berpuasa sebagaimana kami berpuasa dan mereka bisa bersedekah dengan kelebihan harta mereka.” Nabi SAW lalu berkata : “Bukankah Allah telah memberimu apa yang dapat kamu sedekahkan? Tiap-tiap ucapan tasbih adalah sodaqoh, takbir sodaqoh, tahmid sodaqoh, tahlil sodaqoh, amar makruf sodaqoh, nahi mungkar sodaqoh, bersenggama dengan isteri pun sodaqoh”. Para sahabat lalu bertanya : “Apakah melampiaskan syahwat mendapat pahala?” Nabi menjawab : “Tidakkah kamu mengerti bahwa kalau dilampiaskannya di tempat yang haram bukankah itu berdosa? Begitu pula kalau syahwat diletakkan di tempat halal, maka dia memperoleh pahala". (HR. Muslim)

Tiap-tiap amalan makruf (kebajikan) adalah sodaqoh. Sesungguhnya di antara amalan makruf ialah berjumpa kawan dengan wajah ceria (senyum) dan mengurangi isi embermu untuk diisikan ke mangkuk kawanmu. (HR. Ahmad)

Abu Hurairah R.A, berkata bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : “Seorang laki-laki dari Bani Israil telah berkata : ‘Saya akan bersedekah’ Maka pada malam hari ia keluar untuk bersedekah dan ia telah menyedekahkannya (tanpa sepengetahuannya) ke tangan seorang pencuri. Pada keesokan harinya, orang-orang membicarakan peristiwa itu, yakni ada seseorang yang menyedekahkan hartanya kepada seorang pencuri. Maka orang yang bersedekah itu berkata : “Ya Allah, segala puji bagi-Mu, sedekah saya telah jatuh ke tangan seorang pencuri” Kemudian ia berkeinginan untuk bersedekah sekali lagi. Kemudian ia bersedekah secara diam-diam dan ternyata sedekahnya jatuh ke tangan seorang wanita (ia beranggapan bahwa seorang wanita tidaklah mungkin menjadi seorang pencuri). Pada keesokan paginya, orang-orang kembali membicarakan peristiwa semalam, bahwa ada seseorang yang bersedekah kepada seorang pelacur. Orang yang memberi sedekah tersebut berkata : “Ya Allah, segala puji bagi-Mu, sedekah saya telah sampai ke tangan seorang pezina”. Pada malam ketiga, ia keluar untuk bersedekah secara diam-diam, akan tetapi sedekahnya sampai ke tangan orang kaya. Pada keesokan paginya, orang-orang berkata bahwa seseorang telah bersedekah kepada seorang kaya. Orang yang telah memberi sedekah itu berkata : “Ya Allah, bagi-Mu segala puji. Sedekah saya telah sampai kepada seorang pencuri, pezina, dan orang kaya”. Pada malam berikutnya, ia bermimpi bahwa sedekahnya telah dikabulkan oleh Allah SWT. Dalam mimpinya, ia telah diberitahu bahwa wanita yang menerima sedekahnya tersebut adalah seorang pelacur dan ia melakukan perbuatan yang keji karena kemiskinannya. Akan tetapi, setelah menerima sedekah tersebut, ia berhenti dari perbuatan dosanya. Orang yang kedua adalah orang yang mencuri karena kemiskinannya, Setelah menerima sedekah tersebut, pencuri tersebut berhenti dari perbuatan dosanya. Orang yang ketiga adalah orang yang kaya, tetapi ia tidak pernah bersedekah. Dengan menerima sedekah tersebut, ia telah mendapat pelajaran dan telah timbul perasaan di dalam hatinya bahwa dirinya lebih kaya daripada orang yang memberikan sedekah tersebut. Ia berniat ingin memberikan sedekah lebih banyak dari sedekah yang baru saja ia terima. Kemudian, orang kaya itu mendapat taufik untuk bersedekah”. (Kanzul-‘Ummâl)

Senin, 14 Juni 2010

Orang Yang Berfikir Positif

Seperti apakah ciri orang yang berpikir positif? Kesalahan kita dalam memahaminya bisa merugikan kita. Sebagai contoh, ada yang mengatakan bahwa kita tidak perlu memiliki pikiran positif. Ada juga yang mengatakan bahwa pikiran positif saja tidak perlu untuk sukses. Jelas, orang ini belum paham dengan apa yang dimaksud berpikir positif. Langkah pertama untuk memahaminya ialah kita harus memahami terlebih dahulu tentang definisi berpikir positif. Kata kunci dalam berpikir positif adalah “keyakinan”. Silahkan baca dan pahami arti berfikir positif.

Berdasarkan pengertian yang dijelaskan diatas, maka ciri utama seseorang yang memiliki pikiran positif adalah memiliki optimisme yang tinggi. Optimisme adalah sebuah pemikiran penuh harapan dan percaya diri bahwa apa yang ditujunya akan tercapai. Optimisme adalah pandangan yang penuh harap. Sebuah sikap optimis bisa lahir saat seseorang memiliki keyakinan yang kuat bahwa dia bisa mencapai apa yang dia harapkan. Inilah ciri orang yang berpikir positif.

Ada sebagian orang yang mengeluh "Bagaimana saya bisa optimis? Saya memiliki banyak kekurangan”.

Optimisme tidak ada hubungannya dengan kekurangan. Orang yang optimis akan yakin bahwa dia juga mampu mengatasi semua kekurangan yang ada. Tidak punya modal untuk bisnis, Dia yakin bahwa dia akan mendapatkan modal tersebut. Tidak bisa bahasa Inggris untuk mendapatkan kerja, Orang optimis yakin bahwa dia bisa mempelajari bahasa Inggris. Kekurangan, sama sekali tidak mempengaruhi optimisme. Ciri orang yang berpikir positif tetap yakin meski dia banyak kekurangan, karena dia yakin selalu ada jalan keluar.

Jika kita membaca literatur barat yang ditulis oleh mereka yang bukan beragama Islam, mereka mengatakan bahwa sumber keyakinan kita hanya berasal dari potensi dan kekuatan pikiran kita. Memang benar, bahwa kita sudah diberikan postensi yang besar oleh Allah SWT, tetapi sumber keyakinan itu bukan hanya berasal dari potensi diri kita atau pikiran kita. Tetapi,yang utama adalah kita yakin karena Allah SWT akan menolong, membantu, memberikan petunjuk, dan mengabulkan do’a kita.

Selasa, 08 Juni 2010

Nabi Muhammad SAW

Allah mengutus Rasul dan Nabi-Nya secara berselang-seling agar mereka memenuhi janji-janji penciptaan-Nya, mengingatkan mereka akan nikmat-nikmat-Nya yang terlupakan, dan menjadikan Rasul dan Nabi-Nya sebagai hujjah-Nya terhadap makhluk-makhluk agar tidak tertinggal suatu alasan bagi manusia. Muhammad Rasulullah Saw diutus oleh-Nya, sementara tidak ada seorangpun dikalangan orang arab yang membaca Kitab-Nya maupun menerima kenabiannya, sementara Beliau ingin mengantarkan mereka menuju keselamatan dan bergegas dengan mereka agar azab tidak mendahului mereka.

Beliau adalah pelita-pelita yang menerangi kegelapan dan sumber-sumber hikmah, tidak ada seorangpun yang lebih dekat kepada musuh darapada Beliau. Allah dan Malaikat-Nya tetap bershalawat kepada Beliau, walaupun setiap kali umatnya lalai bershalawat kepadanya.

"Beliau membuka dirinya sedemikian rupa sehingga semua orang sama dihadapannya. Beliau mengetahui sesungguhnya Allah menyingkirkan dunia darinya untuk mengutamakannya dan melapangkannya bagi selain dirinya untuk menghinakannya. Beliau menyukai bila perhiasan dunia itu menjauh dari pandangan matanya, agar Beliau tidak mengambil kekayaan darinya atau mengharapkan tinggal didalamnya. Sesungguhnya bersabar itu bagus kecuali berpisah dari Nabi Saw.Sesungguhnya ketidak sabaran itu benar-benar buruk kecuali atas kematian Nabi Saw. Sesungguhnya tertimpa musibah dengan kematian Nabi saw adalah suatu hal yang besar, dan bahwasanya sepeninggal Nabi Saw benar-benar sesuatu yang amat berat". (Ali bin Abi Thalib r.a) 

Rasulullah Saw bersabda : "Perumpamaan-ku dan perumpamaan para Nabi adalah seperti perumpamaan seseorang yang membangunkan sebuah rumah. Beliau membinanya dengan baik dan sempurna, tetapi masih ada satu tempat yang belum diletakkan bata. Ramai orang yang masuk ke dalam rumah tersebut dan mereka mengaguminya seraya berkata: Alangkah lebih baik jika kekurangan itu disempurnakan. kemudian Rasulullah Saw bersabda: Aku diibaratkan sebagai bata tersebut dimana kedatangan aku adalah sebagai penutup para Nabi". (HR. Bukhari, Muslim)

Rasulullah Saw bersabda : "Perumpamaan Allah Azza Wa Jalla mengutusku menyampaikan petunjuk dan ilmu adalah seperti tetesan hujan yang telah membasahi bumi, maka bumi tersebut sebagian tanahnya ada yang subur hingga dapat menyerap air serta menumbuhkan rerumputan dan sebagian lagi berupa tanah-tanah keras yang dapat menahan air, lalu Allah memberi manfaat kepada manusia hingga mereka dapat meneguk air, memberi minum dan menggembala ternaknya ditempat itu. Ada juga titisan air hujan tersebut jatuh di tanah yang lain, yaitu tanah gersang yang sama sekali tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan rumput rampai. Maka itu semua adalah perumpamaan orang yang bijak pandai tentang agama Allah dan memanfaatkannya setelah aku diutus oleh Allah. Maka Beliau tahu dan mau mengajarkan apa yang diketahuinya dan juga perumpamaan orang yang keras kepala yang tidak mau menerima petunjuk Allah yang karenanya aku diutus". (HR. Bukhari, Muslim)

Rasulullah Saw bersabda : "Aku diutus dengan membawa kalimat-kalimat yang global (Al-Qur’an) dan aku diberi pertolongan dengan perasaan takut, dan pada suatu hari ketika aku sedang tidur, aku diberi kunci semua perbendaharaan, lalu diletakkan ditanganku". (HR. Syaikhan)

Diriwayatkan oleh Buraidah r.a berkata : "Rasulullah Saw telah mengikuti peperangan sebanyak sembilan belas kali dan Beliau turut bertempur sebanyak delapan kali". (HR. Bukhari, Muslim)

Rasulullah Saw bersabda : "Sesungguhnya Jibril as telah berkata kepadaku: ketahuilah, aku membawa kabar gembira kepadamu, sesungguhnya Allah SWT telah berfirman: barangsiapa membaca shalawat atasmu dan barangsiapa mengucapkan salam kepadamu, maka Aku (Allah SWT), mengucapkan salam kepadanya". (HR. Ahmad)

Rasulullah Saw bersabda : "Sepeninggal-ku nanti akan muncul pemimpin-pemimpin yang kalian tidak sukai. Para Sahabat bertanya: Wahai Rasulullah! Apakah yang anda akan perintahkan sekiranya perkara itu terjadi kepada kami?. Rasulullah Saw menjawab dengan bersabda: Penuhilah kewajiban yang telah diberikan kepada kalian dan mohonlah hak-mu kepada Allah". (HR. Bukhari, Muslim)

Rasulullah Saw bersabda : "Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra berkata : Sesungguhnya Rasulullah Saw tinggal di Mekah selama tiga belas tahun. Beliau wafat pada usia enam puluh tiga tahun". (HR. Bukhari, Muslim)

Rasulullah Saw bersabda : "Diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra berkata: Sesungguhnya Allah SWT telah menurunkan wahyu kepada Rasulullah Saw sebelum tiba hari kematian Beliau hingga Beliau wafat. Wahyu yang paling banyak diturunkan adalah pada hari kematian Rasulullah SAW".  (HR. Bukhari, Muslim)

Rasulullah Saw bersabda : "Sesungguhnya aku ini mempunyai beberapa nama; Aku adalah Muhammad, Aku adalah Ahmad, Aku adalah penghapus yang dengannya Allah menghapuskan kekufuran. Aku adalah pembangkit dimana orang-orang akan dibangkitkan dihadapan kaki-ku dan Aku adalah penutup". (HR. Muslim)

"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, (Muhammad dengan mu'jizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang, adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang kepada (agama)-Nya, niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya. Dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya". (04:An Nisaa’ : 174~175)

"Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran, sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan". (02:Al Baqarah : 119)

"Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah kami beri al-kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui". (02:Al Baqarah : 146)

"Sesungguhnya kewajiban yang dibebankan atasmu (Muhammad) hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang". (16:An Nahl : 82)

"Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang  yang   beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya". (33:Al Ahzab : 56)

Rasulullah Saw adalah seorang yang sederhana, teduh, optimistis, bersemangat tinggi, perasaannya hidup, dan ringan kaki. Beliau dekat dengan hati masyarakat, dengan dengan sesama karena kharismanya, sederhana dalam keagungannya, murah senyum, dicintai dengan segala budi pekertinya, dikenal oleh orang jauh dan dekat. Dari sudut Akhlak, sangatlah sempurna, rona mukanya selalu berseri, pandai membaca gelagat orang yang diajak bicara. Beliau senang dengan pemberian Allah, sehingga tidak pernah mengenal putus asa, dan selalu dapat keluar dari tekanan jiwa yang berkenaan dengan umatnya maka Beliau tidak mengenal putus asa. Beliau tidak menyukai hal yang berbelit-belit, hal yang dibuat-buat. Beliau mengusung prinsip-prinsip hidup, teladan dan guru bagi seluruh generasi sampai hari kiamat.

"Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada disisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung". (07:Al A’raaf : 157)

"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam". (21:Al Anbiyaa’ : 107)

"Dan yang menghambat risalah-risalah Beliau adalah kepalsuan ahli logika, kebodohan ahli tasawuf, keangkuhan orang-orang yang sombong, sikap memanjakan para penyair dan penyanyi, serta kesenangan buta para pemuja kehidupan dunia". (`Aidh Al-Qarni)

Nabi Muhammad Saw, yang diutus pada sebaik-baik masa, ketika kekafiran merajalela, rahmat bagi hamba-hamba-Nya, sebagai pemberian atas karunia-Nya kepada umat manusia dan sebagai penutup para Nabi-Nya. Seorang pemimpin yang menjelaskan dalih-dalih kepada hamba-hambanya, memberi pelajaran dan nasehat, bekerja keras, mengasihani dengan segala keyakinan belas kasih, ikhlas, penolong dan suci dari dosa. Beliau mengambil bagian paling sedikit dari dunia, Beliau adalah yang paling kosong perutnya, dunia ditawarkan kepada Beliau, tetapi Beliau menolaknya, bilamana Allah membenci sesuatu maka Beliau-pun membencinya, bila Allah memandang rendah sesuatu, maka hal itupun menjadi rendah dihadapan Beliau. Baginya rahmat dan salam, berkah dan kemuliaan dari Tuhan yang Maha Pengasih, Maha Penyayang dan yang Maha Dekat untuk menjawab hamba-hamba-Nya.

Syariat Nabi Ibrahim adalah ketundukan dan penyerahan diri. Syariat Nabi Musa adalah kerinduan terhadap keindahan Allah yang Maha Mulia. Syariat Nabi Isa adalah zuhud dan pengosongan hati. Syariat Nabi Muhammad Saw adalah kefakiran sejati yang dicemburui oleh orang yang berhati sehat.

Ambillah fatwa-fatwa kebaikan dari para guru, karena mengambil fatwa mereka sama dengan menerima dari-Nya. Nabi Muhammad Saw dibimbing oleh firman-Nya, para wali dibimbing oleh haditsnya, dan suara-suara hati yang menjadi pembimbing dalam perbuatan-perbuatan mereka sebagai pewaris Nabi Saw. Tasawuf adalah mengosongkan hati kemudian mengisinya hanya dengan Allah dan merendahkan yang selain Allah, karena segala sesuatu selain Allah tidak ada yang dapat mendatangkan manfaat maupun mudharat. Sufi adalah orang yang bersih dari kotoran, dipenuhi ajaran untuk taat kepada Allah dan Nabi Muhammad Saw dan menyamakan emas dengan tanah liat.

Rabu, 02 Juni 2010

Allah SWT

Segala puji bagi Allah yang keadaan-Nya yang satu tidak mendahului keadaan-Nya yang lain, maka tiadalah Dia menjadi yang awal sebelum Dia menjadi yang akhir, atau yang zahir sebelum Dia menjadi yang bathin. Buah Surga adalah `La Ilaha Illallah` (tidak ada Tuhan kecuali Allah) dengan syarat ikhlas. Pokok agama adalah makrifat tentang Allah, kesempurnaan makrifat tentang-Nya adalah dengan membenarkan terhadap-Nya, dan kesempurnaan tauhid kepada-Nya dengan ikhlas kepada-Nya, bila menduakan-Nya berarti sama dengan memilah-milah Dzat-Nya.

`Inna Lillahi` (Sesungguhnya kita adalah milik Allah) merupakan pengakuan atas diri kita adalah milik Allah, sedangkan `Inna Ilaihi Raji’un` (kepada-Nya-lah kita kembali) merupakan pengakuan atas diri kita akan datangnya kematian.

Kesempurnaan keikhlasan kepada-Nya adalah dengan meniadakan segala sifat dari-Nya, sebab setiap sifat adalah berlainan dengan yang disifati, dan setiap yang disifati bukanlah persamaan dari sifat yang menyertainya. Dia-lah yang benar lagi yang menjelaskan segala sesuatu menurut hakekat yang sebenarnya, yang lebih benar dan lebih jelas daripada yang dilihat oleh mata.

Dia tidak dapat dicapai oleh akal, tidak dapat disamakan dengan sesuatu, tidak dapat diserupakan, dahi-dahi bersujud kepada-Nya, lidah-lidah mentauhidkan-Nya, Dia membatasi segala sesuatu saat penciptaannya. Dia tidak dilalui masa, maka keadaan-Nya tidak pernah berbeda.

Dia tidak pernah berada dalam suatu tempat yang mengharuskan-Nya berpindah tempat. Dia maha mengetahui rahasia yang ada didalam hati yang tersembunyi, bisikan orang-orang yang berbisik dan kecenderungan seseorang dalam hatinya. Hanya hati yang dipenuhi dengan hakekat keimanan sajalah yang dapat mencapai-Nya.

Jangan menyaingi Allah dalam keagungan-Nya dan menyerupai kesombongan-Nya, karena Dia akan menghinakan setiap orang yang angkuh dan merendahkan setiap orang yang sombong. Sungguh mengherankan orang yang ragu terhadap Allah, padahal mereka melihat ciptaan-Nya, dan sungguh mengherankan mereka hanya melihat ciptaan-Nya tetapi tidak melihat dengan pengelihatan-Nya. Inilah orang yang melihat dengan lemak, berbicara dengan daging, mendengar dengan tulang dan bernapas dengan lubang hidung. Syukur dan wara’ (kehati-hatian dalam beragama) adalah tameng yang menjelaskan perkataan.

Bersyukurlah kepada-Nya atas nikmat-Nya yang dikaruniakan dan pujilah Dia atas cobaan yang ditimpakan-Nya kepadamu, karena syukur adalah hiasan kekayaan, dimana kebaikan setiap orang yang memiliki kenikmatan adalah dalam menghindarkan diri dari hal-hal yang merusak kenikmatan itu. Bagi yang melalaikan nikmat akan lenyap segala nikmat dari-Nya, dan bagi yang mensyukuri akan bertambah nikmat dari-Nya. Tidak akan ada seorang penghitung yang mampu menghitung nikmat-nikmat-Nya, dan tidak akan ada seorang ahli ibadah yang dapat memenuhi hak-Nya. Pujilah Dia atas kesempurnaan nikmat-Nya, penyerahan diri atas keagungan-Nya, memohon pertolongan-Nya dari kemaksiatan kepada-Nya dan memohon pertolongan sebagai hamba-Nya yang fakir yang mengharapkan kecukupan dari-Nya.

Al-hamdulillah (segala puji bagi Allah) adalah bahwasanya Allah menjadikannya sebagai pembuka kitab-Nya (Al-Qur’anul Karim) dan penutup doa para penghuni Surga-Nya. Qadha’ dan Qadar merupakan jalan yang gelap, Allah menjadikan segala sesuatu ada kadarnya dan pada tiap-tiap kadar ada masanya, dan pada tiap-tiap masa ada ketetapannya. Segala perkara tunduk pada takdir, bahkan termasuk kematian yang telah direncanakan-Nya. Jika telah datang takdir maka gugurlah kehati-hatian. Sesungguhnya bersama setiap orang ada dua Malaikat yang menjaganya, maka jika telah datang takdir (kematian), kedua Malaikat itu membiarkannya antara dia dengan takdirnya.

"Siapa saja yang hanya butuh kepada Allah, niscaya orang-orang akan butuh kepadanya, karena itu mintalah pertolongan hanya kepada Allah, karena Dia pemberi pertolongan yang paling cukup. Menghilangkan sebuah gunung lebih mudah daripada menghilangkan kefakiran, maka bermohonlah kepada-Nya dengan sabar karena bumi ini adalah milik-Nya yang akan dipusakakan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Jika memiliki suatu kebutuhan kepada-Nya, mohonlah kepada-Nya agar memilihkan yang terbaik dalam urusan-urusanmu, sebab Dia tidak akan menelantarkan orang-orang yang mencari perlindungan kepada-Nya dan tidak akan merugikan orang yang memohon pilihan kepada-Nya. Maka sandarkan dirimu dalam semua urusan kepada-Nya, karena sesungguhnya engkau menyandarkannya pada tempat berlindung yang kokoh dan dengan penjagaan yang kuat". (Ali bin Abi Thalib r.a)

Rasulullah Saw bersabda : "Aku terus menerus mohon syafa'at kepada Tuhanku Azza wa Jalla, dan Dia memberi syafa'at kepadaku, sehingga aku berkata : Wahai Tuhan, berilah aku syafa'at untuk orang-orang yang mengatakan, `Tiada Tuhan Kecuali Allah`. Allah berfirman : Ini bukan untuk kamu wahai Muhammad dan bukan untuk siapa-siapa, ini untuk Aku dan demi keagungan-Ku, kemulian-Ku dan kasih sayang-Ku, Aku tidak meninggal kan di Neraka seorangpun yang mengucapkan `Tiada Tuhan Kecuali Allah". (HR. Ibnu Abu 'Ashim)

Rasulullah Saw bersabda : "Allah SWT berfirman: Aku sekutu yang (sama sekali) tidak butuh persekutuan, barangsiapa yang mengerjakan sesuatu perbuatan disertai dengan menyekutukan selain Aku (kepada-Ku), Aku tinggalkan dia dan yang dijadikan sekutu". (HR. Muslim)

Rasulullah Saw bersabda : "Allah SWT berfirman: Hai Muhammad, sesungguhnya Aku bila menetapkan sesuatu ketetapan, tidak dapat ditolak (ditarik kembali)". (HR. Ahmad)

Rasulullah Saw bersabda : "Maukah engkau aku tunjukkan kepada kalimat yang dari bawah Arasy, dari suatu gudang dari beberapa gudang Surga. Katakanlah: `Tidak Ada Daya Upaya Dan Tidak Ada Kekuatan, Kecuali Dengan Kehendak Allah`. Maka Allah yang Maha Gagah dan Maha Agung berfirman: Hamba-Ku telah menyerah dan tunduk". (HR.Hakim)

"Sesungguhnya Aku adalah Allah, Tuhan Semesta Alam". (28:Al Qashash:30)

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat". (02:Al Baqarah:186)

"Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu". (02:Al Baqarah:29)

"Allah pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya : `Jadilah`. lalu jadilah ia". (02:Al Baqarah:117)

"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at disisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar". (02:Al Baqarah:255)

"Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. setiap waktu Dia dalam kesibukan". (55: Ar Rahman:29)

Ketika laut bergemuruh, ombak menggunung dan angin bertiup kencang menerjang, semua penumpang kapal diatas bahtera akan menyeru `Ya Allah`. Ketika musibah menimpa, bencana melanda dan tragedi terjadi, mereka yang tertimpa akan selalu berseru `Ya Allah`. Ketika pintu-pintu permintaan telah tertutup dan tabir-tabir permohonan digeraikan, orang-orang mendesah `Ya Allah`. Ketika semua cara tak lagi mampu menyelesaikan, setiap jalan terasa menyempit, harapan terputus dan semua jalan pintas membuntu, merekapun menyeru `Ya Allah`. Ketika bumi terasa menyempit kerana himpitan persoalan kehidupan, dan jiwa seolah tertekan oleh beban berat kehidupan yang harus dipikul, maka menyerulah `Ya Allah`. Setiap ucapan baik, doa yang tulus, rintihan yang jujur, air mata yang menetes penuh keikhlasan, dan semua keluhan yang menggundah gulanakan hati, adalah hanya pantas ditujukan kehadirat-Nya.

Setiap dinihari menjelang, tengadahkan kedua telapak tangan, julurkan lengan penuh harap, dan arahkan terus tatapan matamu ke arah-Nya untuk memohon pertolongan. Ketika lidah bergerak, tak lain hanya untuk menyebut, mengingat dan berdzikir dengan nama-Nya. Maka hati akan tenang , jiwa akan damai, syaraf tak lagi menegang dan iman kembali bergelora.

`Allah` adalah nama yang paling bagus, susunan huruf yang paling indah, ungkapan yang paling tulus dan kata yang sangat berharga.

`Allah` yang memiliki semua kekayaan, keabadian, kekuatan, pertolongan, kemuliaan, kemampuan dan hikmah.

`Allah` darinya semua kasih sayang, perhatian, cinta dan kebaikan.

`Ya Allah`, gantikanlah kepedihan ini dengan kesenangan, jadikan kesedihan ini awal dari kesenangan, dan sirnakan rasa takut ini menjadi rasa tentram.

`Ya Allah`, dinginkan panasnya kalbu dengan salju keyakinan, dan padamkan bara jiwa ini dengan air keimanan.

`Wahai Rabb`, anugrahkan kepada mata yang tak dapat terpejam ini, rasa kantuk dari-Mu yang akan menentramkan, tuangkan dalam jiwa yang bergolak ini kedamaian, dan ganjarlah dengan kemenangan yang nyata.

`Wahai Rabb`, tunjukkanlah pandangan yang kebingungan ini pada cahaya-Mu, bimbinglah sesatnya perjalanan ini ke arah jalan-Mu yang lurus, dan tuntunlah orang-orang yang menyimpang dari jalan-Mu merapat ke hidayah-Mu.

`Ya Allah`, sirnakan keraguan pada fajar yang pasti datang dengan pancaran cahayanya, dan hancurkan perasaan yang jahat dengan secercah sinar kebenaran. Hempaskan semua tipu daya setan dengan bantuan bala tentara-Mu. Kami berlindung kepada-Mu dari setiap rasa takut yang mendera, hanya kepada-Mu kami bersandar dan bertawakkal, hanya kepada-Mu kami memohon, dan hanya dari-Mu semua pertolongan, cukuplah Engkau sebagai pelindung kami, karena Engkaulah sebaik-baik pelindung dan penolong.

Memaafkan merupakan bukti ketulusan hati terhadap perilaku orang yang menyakiti. Sedangkan keinginan hati untuk diperlakukan dengan baik merupakan tingkatan yang lebih tinggi. Dan yang paling penting ialah ketika ia bisa membalasnya dengan kebaikan. Caranya adalah dengan mulai meredam emosi, tidak membalas kepada orang yang menyakiti, dan memaafkan kesalahannya.

"Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (ihsan)". (03:Al Imran:134)

"Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada". (24:An Nuur:22)

Keyakinan terhadap qadha, artinya harus menyadari bahwa tidak menyakiti kecuali merupakan ketentuan qadha dan qadar Allah. Penghapusan dosa, artinya harus menyadari bahwa kejahatan yang dilakukan orang lain yang ditimpakan kepada anda sebenarnya adalah penghapus dosa-dosa, keburukan-keburukan yang dileburkan, kesalahan-kesalahan yang dimaafkan dan kenaikan derajat iman. (`Aidh Al-Qarni)

Selasa, 01 Juni 2010

Inilah 8 Keutamaan Berjilbab

Sesungguhnya seorang wanita muslimah akan menemukan dalam hukum Islam perhatian yang sangat tinggi terhadap dirinya, agar dapat menjaga kesuciannya, menjadi wanita mulia dan memiliki kedudukan yang tinggi. Dan syarat-syarat yang diwajibkan pada pakaian dan perhiasannya tidak lain adalah untuk mencegah kerusakan yang timbul akibat tabarruj (berhias diri). Inipun bukan untuk mengekang kebebasannya akan tetapi sebagai pelindung baginya agar tidak tergelincir pada lumpur kehinaan atau menjadi sorotan mata.

Daftar  Keutamaan Berjilbab berikut semoga dapat menjadi pengingat dan pedoman kita besama sebagai upaya agar kita selalu berada di jalan Allah setiap saat.

  1. Jilbab Itu Ketaatan Kepada Allah Dan Rasul. Allah telah mewajibkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah berfirman : Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata”. (QS. Al-Ahzab : 36)

    Allah juga memerintahkan kaum wanita untuk menggunakan Jilbab sebagaimana firman Allah : Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”. (QS. An-Nur : 31)

    Allah berfirman : “Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 53)

    Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang artinya): “Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)

    Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Wanita itu aurat” maksudnya adalah bahwa ia harus menutupi tubuhnya dengan menggunakan jilbab.

  2. Jilbab Itu 'Iffah (Kemuliaan). Allah menjadikan kewajiban menggunakan Jilbab sebagai tanda ‘Iffah (menahan diri dari maksiat). Allah berfirman : “Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu”. (QS. Al-Ahzab : 59)

    Itu karena mereka menutupi tubuh mereka untuk menghindari dan menahan diri dari perbuatan jelek (dosa), “karena itu mereka tidak diganggu”. Maka orang-orang fasik tidak akan mengganggu mereka. Dan pada firman Allah “karena itu mereka tidak diganggu” sebagai isyarat bahwa mengetahui keindahan tubuh wanita adalah suatu bentuk gangguan berupa fitnah dan kejahatan bagi mereka.

  3. Jilbab Itu Kesucian. Allah berfirman : “Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka”. (QS. Al-Ahzab : 53)

    Allah Jilbab sebagai kesucian bagi hati orang-orang mu’min, laki-laki maupun perempuan. Karena mata bila tidak melihat maka hatipun tidak berhasrat. Pada saat seperti ini, maka hati yang tidak melihat akan lebih suci. Ketiadaan fitnah pada saat itu lebih nampak, karena hijab itu menghancurkan keinginan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya, Allah berfirman : “Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya”. (QS. Al-Ahzab : 32)

  4. Jilbab Itu Pelindung. Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya Allah itu Malu dan Melindungi serta Menyukai rasa malu dan perlindungan”.

    Sabda beliau yang lain : “Siapa saja di antara wanita yang melepaskan pakaiannya di selain rumahnya, maka Allah Azza wa Jalla telah mengoyak perlindungan rumah itu dari padanya”.

  5. Jilbab Itu Taqwa. Allah  berfirman : “Hai anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik”. (QS. Al-A’raaf : 26)

  6. Jilbab Itu Iman. Allah tidak berfirman kecuali kepada wanita-wanita beriman :“Dan katakanlah kepada wanita yang beriman”. (QS. An-Nur : 31)

    Allah  juga berfirman : “Dan istri-istri orang beriman”. (QS. Al-Ahzab : 59)

    Dan ketika wanita-wanita dari Bani Tamim menemui Ummul Mu’minin, Aisyah radhiyallahu anha dengan pakaian tipis, beliau berkata : “Jika kalian wanita-wanita beriman, maka (ketahuilah) bahwa ini bukanlah pakaian wanita-wanita beriman dan jika kalian bukan wanita beriman, maka silahkan nikmati pakaian itu”.

  7. Jilbab Itu Haya’ (Rasa Malu). Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu”.

    Sabda beliau yang lain : “Malu itu adalah bagian dari iman dan iman itu di surga”.

    Sabda Rasul yang lain : “Malu dan iman itu bergandengan bersama, bila salah satunya di angkat maka yang lainpun akan terangkat”.

  8. Jilbab Itu Perasaan Cemburu. Jilbab itu selaras dengan perasaan cemburu yang merupakan fitrah seorang laki-laki sempurna yang tidak senang dengan pandangan-pandangan khianat yang tertuju kepada istri dan anak wanitanya. Berapa banyak peperangan terjadi pada masa Jahiliyah dan masa Islam akibat cemburu atas seorang wanita dan untuk menjaga kehormatannya. Ali bin Abi Thalib Radiyallahu ‘anhu berkata : “Telah sampai kepadaku bahwa wanita-wanita kalian berdesak-desakan dengan laki-laki kafir orang ‘ajam (non Arab) di pasar-pasar, tidakkah kalian merasa cemburu? Sesungguhnya tidak ada kebaikan pada seseorang yang tidak memiliki perasaan cemburu”.

    Beberapa Syarat Hijab Yang Harus Terpenuhi:
    1. Menutupi seluruh anggota tubuh wanita -berdasarkan pendapat yang paling kuat.
    2. Hijab itu sendiri pada dasarnya bukan perhiasan.
    3. Tebal dan tidak tipis atau trasparan.
    4. Longgar dan tidak sempit atau ketat.
    5. Tidak memakai wangi-wangian.
    6. Tidak menyerupai pakaian wanita-wanita kafir.
    7. Tidak menyerupai pakaian laki-laki.
    8. Tidak bermaksud memamerkannya kepada orang-orang.

Kewajiban Berdakwah



Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma´ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. QS. Ali Imran : 104

Cukup banyak ayat-ayat yang menyerukan kewajiban dakwah kepada umat muslim, salah satu diantaranya ayat di atas. Seruan tersebut menegaskan bahwa Setiap muslim adalah Da'i, yaitu seseorang yang menyampaikan pesan-pesan tentang ajakan menuju jalan Allah (amar ma'ruf nahi munkar) kepada umat. Sebab, setiap muslim berkewajiban untuk melaksanakan amar ma'ruf nahi munkar. Sayang sekali pemahaman kewajiban dakwah pada umumnya dipahami hanya untuk orang tertentu saja, yakni para ustad atau kiai, sehingga seringkali kita jumpai ungkapan seseorang yang apabila melihat kemaksiatan berkata : "Itu bukan urusan saya, tapi urusan ustad atau kiai." Padahal merujuk ayat di atas jelas bahwa dakwah merupakan kewajiban bagi setiap orang. Hal ini ditegaskan pula dalam hadits. Dari Abu Said Al-Khudri ra berkata, aku mendengar Rasulullah bersabda :

"Barang siapa melihat kemunkaran dilakukan dihadapannya maka hendaklah ia mencegah dengan tangannya, jika tidak mampu cegahlah dengan lidahnya, jika tidak mampu maka hendaklah dia merasa benci di dalam hatinya, dan ini selemah-lemahnya iman" (HR. Muslim). 

Dakwah tidak mengenal tempat dan sasaran tertentu, dakwah harus terus dilakukan baik di negeri-negeri yang mayoritas muslim, maupun di negara-negara yang mayoritas non muslim seperti Australia. Dakwah juga ditujukan kepada seluruh manusia baik muslim maupun non muslim, dakwah kepada non muslim bertujuan untuk mengajak masuk kepada Islam, sedangkan dakwah kepada muslim bertujuan untuk melanjutkan kembali kehidupan Islam. Jumlah populasi muslim yang terus meningkat, serta kesadaran untuk menjalankan ajaran Islam di Australia adalah disebabkan adanya orang-orang yang senantiasa sadar akan kewajiban dakwah dan selalu melaksanakan aktifitas dakwah dari waktu ke waktu.

Dari hal di atas, maka sudah saatnya kita ikut serta berperan aktif dalam segala bentuk aktifitas dakwah. Tidak ada dalih bahwa "saya belum sempurna," ataupun alasan "saya masih belajar." Karena menurut Imam Said bin Jubair, "Jika seseorang tidak mau mengajak kepada yang ma'ruf dan mencegah kemunkaran sehingga keadaan dirinya sempurna, maka tidak akan ada seorangpun yang akan mengajak kepada yang ma'ruf dan mencegah kemunkaran." Iman Malik mendukung pendapat Imam Said bin Jubair ini, dan beliau sendiri menambahkan, "Dan siapakah diantara kita yang lengkap dan sempurna?".

Rasulullah SAW melaksanakan tugas dakwah tidak menunggu seluruh wahyu selesai. Rasulullah SAW juga menyuruh seorang sahabat yang baru bersyahadat dan mendapatkan pengajaran tentang syahadat untuk mengajarkan kalimat syahadat yang telah dipelajarinya kepada orang disekitarnya. Begitu juga dengan diri kita dituntut untuk senantiasa menyampaikan apa yang telah kita pahami dan kita laksanakan, serta senantiasa berusaha memperbaiki diri dari waktu ke waktu.

Kewajiban Berjilbab Bagi Muslimah

Akhir-akhir ini banyak sekali kita jumpai kaum Muslimah, baik remaja maupun dewasa mengenakan pakaian Muslimah dengan berbagai warna, corak dan model. Jika kita cermati, tidak semua kaum Muslim memiliki pandangan yang jelas tentang pakaian Muslimah. Faktanya, banyak wanita yang mengenakan kerudung hanya menutupi rambut saja, sedangkan leher dan sebagian lengan masih tampak. Ada juga yang berkerudung tetapi tetap memakai busana yang ketat, misalnya, sehingga lekuk tubuhnya tampak. Yang lebih menyedihkan adalah ada sebagian kalangan yang masih ragu terhadap pensyariatan Islam tentang pakaian Muslimah ini.


Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

Dari Penjelasan di atas dapat diketahui bahwa jilbab dituntut untuk dipakai ketika wanita keluar rumah. Jadi seorang wanita tidak boleh keluar rumah kalau tidak memakai jilbab. Dan yang namanya jilbab ialah pakaian muslim yang menutupi mulai dari ujung rambut hingga telapak kaki. Seorang muslimah tidaklah halal dilihat oleh laki-laki yang bukan mahromnya, kecuali bila dia mengenakan khimar, disamping juga jilbab, hingga terutup rapat kepala dan lehernya. Khimar, yang dimaksud disini adalah tutup kepala, Syaikh Albani telah memeriksa pendapat para ulama salaf maupun khalaf mengenai definisi khimar, beliau mencatat lebih dari dua puluh nama ulama, yang mereka adalah para imam dan hafizh. Diantara mereka ada Abul Walid Al-Baji (wafat 474 H) yang memberikan tambahan keterangan mengenai khimar ini, semoga Alloh membalas dia dengan kebaikan, dengan perkataannya: “Tidak ada yang nampak darinya, kecuali lingkaran wajahnya.

Bila ada seorang wanita itu memakai jilbab, bisa dimengerti bahwa dia adalah seorang wanita yang bersih, menjaga diri dan berperilaku baik. Sehingga orang-orang fasik tidak berani menggodanya dengan perkataan-perkataan yang kurang sopan. Berbeda halnya kalau dia keluar dengan membuka auratnya. Tentu dalam keadaan semacam itu dia akan menjadi incaran dan sasaran orang-orang fasik, sebagaimana yang kita saksikan dimana-mana. Sehingga kita sulit membedakan antara wanita muslimah dengan wanita-wanita kafir. Demikian, adalah wajib bagi seluruh kaum wanita, baik yang merdeka, maupun yang budak untuk menutupkan jilbab ke seluruh tubuhnya ketika mereka keluar rumah. Maka wahai saudariku, kenakanlah jilbab sebagai bentuk keta’atanmu kepada Alloh dan RasulNya. Sungguh, perintah Alloh ta’ala akan memuliakanmu, menghindarkan dirimu dari kerusakan, menahanmu dari maksiat, melindungimu agar tidak tergelincir kepada kehinaan. Allohu’alam